Tugas Administrator Kepolisian
Tujuan utama departemen kepolisian adalah melindungi jiwa,
properti, dan menjaga ketertiban umum. Untuk mencapai tujuan tersebut,
administrator kepolisian sedikitnya memiliki 6 tugas, yaitu 1) tugas(task),
2) sumber Daya (resources), 3) struktur, 4) budaya(culture), 5)
manajemen, dan 6) lingkungan(environment).
a.
Tugas (tasks),
sebagai
administrator untuk mencapai tujuan besar kepolisian yaitu public safety maka
dia harus dapat menjabarkan tugas utama itu ke dalam serangkaian tugas-tugas
yang lebih rinci. Penjabaran ini dilakukan agar komponen organisasi / satuan
kerja terkecil dari organisasi paham atas tugasnya masing-masing yang akan
bermuara kepada tercapainya tujuan umum kepolisian. Ada tiga macam kategori
tugas polisi antara lain : tugas operasi, administrasi, dan pelayanan. Dalam praktiknya
dalam sistem administrasi Polri dapat dilihat
untuk mencapai tujuan keamanan wilayah maka Kapolda merincikan
tugas-tugas Polri ke dalam sub yang lebih rinci. Tugas operasi seperti
pelaksanaan penyidikan, pengungkapan kriminalitas, operasi ketupat untuk
menjaga situasi saat lebaran dll. Tugas administrasi adalah tugas pembinaan
sumber daya, personil , dan anggaran dilakukan setiap hari melalui
fungsi-fungsi SDM, Keuangan, dan diklat. Tugas Pelayanan adalah yang
berhubungan dengan pelayanan masyarakat seperti penerbitan SIM, STNK, SKCK, dll.
b.
Sumber daya (resources),
sebagai seorang
administrator kepolisian kita diharuskan untuk dapat memanfaatkan sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuan kepolisian secara efektiv dan efisien. Jadi
seorang administrator harus paham betul apa sumber daya yang dimilikinya baik
personil, sarana prasarana dan anggaran. Penerapannya dalam administrasi
kepolisian adalah dalam penyusunan anggaran tahunan seharusnya administrator
ikut menyusun sehingga dapat mengatur keperluannya dalam mengelola organisasi. Karena
sebagian besar anggaran kepolisian digunakan untuk gaji maka administrator
harus dapat memanfaatkan sumber daya manusia polri dengan baik.
c.
Struktur (structure)
dengan adanya
sumber daya yang dimiliki organisasi maka administrator harus membuat struktur
untuk memandu penggunaan sumber daya tersebut dalam mencapai tujuan organisasi.
Di dalam struktur tersebut tercakup juga hierarki, deskripsi tugas, distribusi
kewenangan, prosedur, kebijakan, tanggung jawab, dan peraturan. Dalam struktur
ini harus memuat bagaimana hubungan tata cara kerja diantara masing-masing
bagian dalam struktur tersebut. Penerapannya dalam administrasi polri adalah
dalam penyusunan sebuah satuan kerja Polres disusunlah sebuah struktur
organisasi yang dikepalai oleh Kapolres dan struktur lain di bawahnya. Dalam
struktur tersebut dicantumkan juga apa tugas dan tanggung jawab, kewenangan,
aturan, HTCK, dan prosedur dari masing-masing elemen dalam struktur itu
bekerja. Semua itu bermuara kepada pemenuhan tujuan utama Polri.
d.
Budaya (culture),
setiap
administrator harus dapat mengembangkan budaya organisasi yang merupakan
pengejawantahan dari nilai dan norma yang dijunjung oleh organisasi. Budaya
yang baik harus tumbuh dalam keseharian anggota melaksanakan tugas sekaligus
menangkal dan mengeliminir budaya buruk organisasi. Penerapannya dalam
administrasi polri adalah seorang Kapolres yang mendukung tumbuhnya budaya
disiplin dan anti korupsi dalam satkernya dengan selalu menanamkan nilai-nilai
luhur Tri Brata. Hal ini dimaksudkan agar budaya disiplin dan budaya baik
lainnnya dapat tumbuh dan menjadi acuan anggota dalam bertugas di Polres.
e.
Manajemen (management),
administrator harus
melaksanakan fungsi manajemen dalam lingkungan kerja walaupun secara formal
struktur, budaya, sumber daya dalam satuan kerja itu sudah baik. Kemampua
manajerial dibutuhkan dalam melakukan pengendalian sehingga pelaksanaan tugas
tetap dalam garis halauannya. Penerapannya dalam administrasi polri adalah seorang
kanit sebagai manajer tingkat pertama harus dapat melakukan pengendalian atas
tugas anggotanya sehingga pelaksanaan tugas dapat terhindar dari penyimpangan
dan dapat melakukan koreksi ketika dibutuhkan.
f.
Lingkungan (environment)
, dalam kenyataannya
sehari-hari organisasi kepolisian hidup dalam sebuah lingkungan yang terdiri
dari banyak entitas. Dan tidaklah mungkin jika kepolisian dapat hidup sendiri
tanpa terpengaruh pada entitas lainnya. Disini administrator harus dapat
memperhatikan kondisi lingkungan sekitar tersebut yang dapat memberikan ancaman
atau juga keuntungan bagi organisasi. Mengingat posisi kepolisian adalah
sebagai organisasi birokrasi maka posisinya terkait dengan kebijakan yang
bersifat politis. Untuk itu diperlukan pemahaman dan keahlian administrator
kepolisian untuk terlibat dalam aktivitas birokrasi tersebut. Penerapannya
dalam administrasi polri adalah saat proses pendistribusian anggaran oleh
pemerintah. Pimpinan polri harus dapat melakukan negosiasi untuk memperjuangkan
anggaran yang telah direncanakan sehingga tujuan organisasi dapat terpenuhi.
Komentar
Posting Komentar