Tanya Jawab Antropologi Budaya
Stuart Hall dalam “Old and New Identities” (1991) mengemukakan konsep
‘narrative of origin’. Jelaskan konsep tersebut dalam kaitannya dengan etnisitas.
JAWABAN
Konsep Narrative of Origin merupakan konsep yang
menejelaskan asal-usul nenek moyang untuk melegitimasi keanggotaannya dalam satu
suku bangsa tertentu. Suatu suku meligitimasi keanggotaannya dengan dari siapa nenek moyang suku tersebut.
Jika dikaitkan
dengan Etnisitas, dapat melihat contoh Cina di Asia Tenggara yang terbentukmelalui
proses migrasisejak 1290.Ke-Cina-an dan ikatan sosialnya tidak berbasis garis keturunan,
tapi komunikasi dan kedekatan bahasa sebagai sesame pendatang dari daratan Cina
lainnya yang bermigrasi ke Asia Tenggara, terutama Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Dalam pengertian Stuart Hall, tidak berarti kecinaan itu hilang atau ditinggalkan
setelah mereka menetap di Asia Tenggara, tapi dipertahankan sebagai jati diri. Namun,
kecinaan tersebut sudah memiliki “warna” Cina yang Asia Tenggara, yang
Indonesia, yang Malaysia, yang Singapura. Orang Cina di sini bukan dalam artian
warganegara RRC, tapi lebih mengacu pada bentuk fisik dan bahasa yang
digunakan.
Uraikan mengapa di Negara ini tak pernah terjadi konflik antar agama.
JAWABAN
Di Indonesia tidak pernah ada
konflik agama, melainkan adalah konflik antar keyakinan. Konflik antar keyakinan
ini bukan karena adanya perbedaan keyakinan, namun sumber konfliknya adalah tentang
perebutan sumber daya strategis atau perendahan terhadap identitas suatu suku bangsa
tertentu. Dalam perebutan konflik sumber daya ini, masing-masing kelompok membentuk
kekuatan untuk memenangkan perebutan tersebut. Bruner mengatakan dalam tesisnya
mengenai hipotesis kebudayaan dominan, hubungan ini menyebabkan kesenjangan
power/kekuatan dan penguasaan sumberdaya. Inilah yang kadang merangsang terjadinya
konflik karena masing-masing pihak yang dominan mempertahankan asset/power(kekuatan)
yang dimiliki. Karya tulis yang dapat menjelaskan fenomena mengapa di negara
Indonesia ini tidak pernah terjadi konflik antarumat beragama adalah The
Villages Of God (desa-desa ciptaan Tuhan didunia). Dalam karya tulis ini dijelaskan
bahwa dalam kehidupan di Indonesia seperti di Bali terdapat adat istiadat yang
mengisi wadah kegiatan sosial keagamaan, sehingga religiusitas di Bali
merupakan sumber utama penataan lingkungan di Bali. Ketika atribut kesukubangsaan
dirubah melalui akulturasi maka identitas kesukubangsaannya berubah, perubahan identitas
ini merupakan keyakinan keagamaan yang bisa saling terkait dan mendukung satu sama
lain dan disebut primodial. Jika terdapat konflik antarsuku bangsa jangan melihat
dari identifikasi perbedaan dari keagamaannya melainkan sumberdaya apa yang diperebutkan
dari keyakinan keagamaan tersebut masing-masing. Sehingga mereka itu bukan mengedepankan
permasalahan konflik antarumat beragama melainkan konflik keyakinan dan konflik
ini hanya bersifat lokalitas saja.
Penyelesaian sengketa melalui jalur adjudikasi sering tidak efektif.
Jelaskan mengapa demikian dengan merujuk pada tulisan Galanter, T.O. Ihromi,
Sulistyowati Irianto dan Nurtjahyo.
JAWABAN
Penyelesaian sengeketa melalui
adjudikasi sering dianggap tidak efektif, karena dari lembaga peradilan hanya
menyelesaikan sebagian kecil saja dari sengketa yang masuk. Sebagian besar
kasus yang masuk hanya dibiarkan saja, dicabut, dan berdamai di luar proses
pengadilan, sisanya hanya menghasilkan keputusan yg tidak mengikat.
Menurut Marc Galanter (1981)
lembaga peradilan itu merupakan tempat tawar menawar dan peraturan bayang-bayang
hukum. Dan menurut Irianto (2000) lembaga peradilan itu merupakan tempat untuk melakukan
negoisasi. Artinya bahwa di dalam penyelesaian sengketa melalui lembaga
pengadilan masih terdapat proses menawar bagaimana sengketa itu diselesaikan. Banyak
faktor yang mempengaruhi dalam proses penyelesaian sengketa di peradilan tersebut,
mulai dari faktor tujuan yang mengajukan sengketa, sumber daya yang dimiliki
oleh lembaga peradilan dan strategi para pihak yang ingin mengajukan penyelesaian
sengketa melalui adjudikasi (Galanter 1981, Irianto & Nurtjahyo, 2006).
Misalkan pada kasus perceraian ketika seudah ada kesepakatan tertentu antara
kedua pihak di luar pengadilan maka pengadilan hanya bersifat ceremonial saja
dan lembaga peradilan berfungsi hanya sebagai pencatat administrasi legalnya
saja.
Keterbatasan Lembaga Peradilan:
• Ada kerugian meliputi kerugian
materi, hubungan antar pihak yg bersengketa, dan kerugian psikis karena harus
mengikuti proses peradilan.
• Proses peradilan seringkali
gagal merespon kepentingan sosial yang ada dalam suatu kasus (Noonan, 1976).
• Keterbatasan SDM dan kelemahan-kelemahan
dalam proses pengungkapan fakta.
Prinsip ‘broken window’ dikenal di dalam upaya menegakkan keamanan
dan ketertiban masyarakat. Jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip tersebut.
2
JAWABAN
Teori Broken
Window adalah teori yang terdapat dalam Kriminologi yang berbicara tentang ketidakteraturan
dan vandalism dikota dan kaitannya dalam hal kejahatan dan perilaku anti sosial.
Teori ini digagas oleh Ilmuwan Sosial bernama James Q. Wilson dan George L.
Kelling yang dipublikasikan dalam sebuah artikel tahun 1982. Teori ini berbicara
bahwa apabila kejahatan ataupun ketidakteraturan kecil dibiarkan tanpa ditindaklanjuti
maka akan lebih banyak orang melakukan hal yang sama dan bahkan menyebabkan terjadinya
kejahatan dalam skala yang lebih besar. Nama teori ini diambil berdasarkan hasil
observasi bahwa beberapa jendela pecah di pemukiman memicu orang-orang untuk memecahkan
jendela-jendela lainnya dan melakukan aksi vandalism bahkan membobol masuk kerumah
tersebut.
Kendala yang
dihadapi Polisi dalam menerapkan prinsip Broken Window dalam masyarakat majemuk
adalah adanya perbedaan persperktif antara Polisi dengan kelompok dalam masyarakat
dalam mengartikan prinsip Broken Window. Disatu sisi ada kelompok yang
mendukung upaya Polisi untuk menghentikan kekacauan namun disisi lain, ada kelompok
masyarakat yang resisten/anti terhadap upaya Polisi karena bertentangan dengan kebudayaan
atau hukum yg berlaku di masyarakat tersebut. Polisi pada umumnya bertindak setelah
ada korban. Polisi hanya mencatat suatu peristiwa sebagai kejahatan setelah adanya
unsur korban dan kerugian nyata (fisik). Akibatnya perasaan takut akan kejahatan
tidak pernah tercatat atau masuk daftar kejahatan di kantor polisi. Perasaan takut
akan kejahatan tidak pernah menjadi prioritas kegiatan perpolisian. Informasi tentang
ketidaktertiban paling akurat apabila diterima dari masyarakat langsung.
Masyarakat akan menginformasikan masalah ketidaktertiban ketika masyarakat mudah
melaporkannya, masyarakat tahu manfaat jika melaporkan masalah ketidaktertiban,
dan masyarakat yakin polisi dapat menangani perkara secara tuntas. Informasi
yang bermanfaat akan dating dari warga masyarakat apabila polisi telah membangun
hubungan berdasarkan kepercayaan dengan masyarakat yang merekalayani. Oleh karena
itu diperlukan suatu kemitraan baru antara polisi dan masyarakat. Membangun kepercayaan
itu membutuhkan waktu. Masyarakat akan percaya pada polisi ketika polisi dengan
tulus tertarik pada masalah-masalah masyarakat. Dermawan mengungkapkan pentingnya
“public relation” dalam masalah interaksi atau hubungan antara polisi dengan masyarakat
karena hubungan itu bukanlah hubungan yang sifatnya hanya sekali saja terjadi dan
kemudian berhenti. Ia bukanlah hubungan yang hanya terlihat hanya pada hari Minggu
atau waktu libur saja. Hubungan itu adalah pekerjaan dua puluh empat jam setiap
hari. Jadi hubungan yang baik apabila dilakukan secara konstan. Upaya yang
dapat dilakukan Polisi adalah dengan mengadakan pertemuan antara Polisi dengan komunitas-komunitas,
yang akan membantu polisi memahami kelompok atau komunitas tersebut.
Komentar
Posting Komentar