Manajemen Perubahan Lalu Lintas
Pembangunan di Indonesia akan terus terjadi.
Pembangunan sarana dan prasarana tersebut adakalanya menimbulkan dampak
terhadap arus lalu lintas yang ada di sekitarnya. Pengembangan lahan ini
hendaknya juga memperhatikan dampak yang ditimbulkan terhadap lalu lintas
sehingga tidak terjadi permasalahan terkait lalu lintas yang diakibatkan
pengembangan lahan tersebut. Untuk itu sebelum mengembangkan lahan perlu adanya
kajian mengenai kebutuhan lalu lintas apabila pembangunan itu benar akan dilakukan.
Tujuannya adalah agar dapat dicarikan solusi sehingga dampak lalu lintas dapat
teratasi. Untuk itu perlu adanya analisa manajemen kebutuhan lalu lintas identifikasi
kebutuhan pergerakan lalu lintas. Permintaan pergerakan lalu lintas (Traffic
Demand) itu terdiri dari:
- Generated Traffic : Pergerakan arus lalu lintas tambahan yang akan di timbulkan
akibat dari pengembangan/ perubahan fungsi lahan.
- Attracted Traffic : Pergerakan
arus lalu lintas tambahan yang akan ditarik/masuk ke dalam lokasi pengembangan/
perubahan fungsi lahan.
- Distribusi pergerakan arus
lalu lintas pengunjung baik yang attracted maupun yang generated dalam
kaitannya dengan objek pengembangan.
- Moda Angkutan angkutan
umum, kendaraan pribadi, pejalan kaki, angkutan barang yang akan digunakan oleh
pengunjung dari distribusi
pergerakan tersebut diatas baik yang akan datang maupun yang akan pergi ke/dari objek pengembangan
- Route yang akan diambil oleh
pengunjung (Kendaraan dan pejalan kaki)
baik yang masuk maupun yang meninggalkan lokasi berdasarkan distribusi dan moda
angkutan-nya.
Setelah melakukan identifikasi kebuthan dari
laulintas maka pelaksanaan aplikasi manajemen demands ( kebutuhan) ini dapat
dilakukan dengan beberapa cara antara lain:
o Pembatasan lalu lintas (Traffic Restrain)
o Pengenaan biaya jalan (Road pricing)
o Segregasi jam kerja
o Penutupan jalan pada jam tertentu
o Pengendalian parkir
o Keseimbangan jaringan (balance of network)
Komentar
Posting Komentar