Berfikir Beyond Common Sense

3 kiat berfikir Beyond Common Sense:

"Seeing general in particular." Jd sosiologi mempelajari gejala yg umum melalui sesuatu yg particular. Maksudnya bahwa para sosiolog mencoba melihat pola2 umum pada perilaku orang2 atau golongan tertentu. Hal ini dikarenakan perilaku individu dipengaruhi oleh faktor sosial di sekitarnya. Cara berfikir ini mencoba mempelajari perilaku umum yang dilakukan oleh kelompok orang tertentu dan faktor sosial yang mempengaruhinya.
Misalkan berfikir mengapa kebanyakan wanita dari suku Sunda menikah di usia muda,  mengapa laki-laki jawa banyak berprofesi sebagai pegawai daripada wiraswasta.

Seeing the strange in familiar : sosiologi selalu mempertanyakan hal-hal yang nampaknya biasa saja untuk membongkar rahasia dibalik hal biasa tersebut. Jadi para sosiolog tidak hanya berhenti pada pandangan bahwa sesuatu hal yang umum adalah lumrah, tapi para sosiolog berfikir kenapa hal yang umum itu bisa terjadi dan apakah aspek2 khusus dalam hal yang umum tersebut? Contohnya adalah sebuah hal yang lumrah bahwa setiap remaja sekarang melanjutkan ke bang kuliah. Namun cara berfikir sosiologis mencoba mengkaji sejak kapan banyak orang pergi kuliah, apa sebab mereka ingin kuliah, faktor apa yg mendorong dan menghambat orang untuk kuliah, dsb.

Seeing personal choice in social context : menjelaskan bagaimana pilihan pribadi dipengaruhi oleh kekuatan sosial di sekitarnya. Cara berfikir ini menuntut kita untuk melihat bagaimana kekuatan sosial di lingkungan individu dapat mempengaruhi pilihan2 hidupnya bahkan sampai hal yg bersifat personal. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Emile Durkheim ditemukan bahwa pria Protestan, kaya, dan tidak menikah memiliki rate bunuh diri yg lebih tinggi dibandingkan dg wanita Yahudi, miskin, dan menikah. Kategori orang dg sosial yg kuat memiliki rate bunuh diri yg lebih kecil dan kategori orang yg individualistis memiliki rate bunuh diri yg lebih besar.


3 manfaat menerapkan perspektif sosiologi

Perspektif sosiologi akan membantu kita menilai kebenaran dari “common sense/akal sehat"
Perspektif sosiologi membantu kita mengkaji hal-hal yang dinilai lumrah dalam kehidupan untuk dinilai apakah hal tersebut benar atau tidak, dan mengapa hal itu banyak dianut.
Membantu melihat kesempatan dan batasan2 dalam kehidupan kita.
Pemikiran sosiologi membawa kita melihat bahwa di dalam kehidupan kita memainkan pernanan kita masing-masing, namun kita juga berhadapan dengan masyarakat yang memberikan batasan-batasan. Dengan menerapkan perspektif sosiologi kita dapat mempelajari peran kita dg lebih baik dan dapat mencapai tujuan kita dg lebih efektif.
Memberdayakan kita menjadi peserta aktiv dalam masyarakat
Semakin kita memahami bagaimana masyarakat bekerja maka kita akan semakin aktiv sebagai warga negara. Perspektiv sosiologi yang melihat permasalahan individu sebagai permasalahan publik membuat kita tergugah untuk mendukung masyarakat.
Perspektif sosial membantu kita hidup di dunia yg berbeda.
Dunia ini terbagi dalam beberpaa kelompok dengan cara hidup yang berbeda. Dengan mempelajari sosiologi dapat membantu kita bagaimana hidup di kelompok dunia yg berbeda tersebut dengan mempelajari kehidupan sosial yang berlaku dalam masyarakat tersebut.


struktur sosial : tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang didalamnya terdapat hubungan timbal balik antara status dan peran yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku dalam masyarakat.

institusi sosial i: seperangkat norma dan nilai sosial yang telah terinstitusionalisasi dan diterima oleh kelompok sosial, diadakan oleh kelompok sosial untuk memenuhi tujuan dan kebutuhan dari kelompok sosial tersebut.

sosialisasi : adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh anggota baru di masyarakat tentang keseluruhan kebiasaan di bidang ekonomi, pendidikan , agama,politik, dan sebagainya agar anggota tersebut mempunyai peran dalam masyarakat.


Komentar

Postingan Populer