Alasan Administrator harus mempunyai 5 kemampuan skill dan pengetahuan manejemen
Terdapat lima (5) kemampuan skill dan pengetahuan
manajemen yang harus dimiliki oleh seseorang untuk menjadi seorang
administrator/manajer yang memiliki kemampuan manajemen yang baik, yaitu: 1)
penguasaan terhadap teori, prinsip-prinsip dan teknik manajemen, 2)
penguasaan terhadap human relation dan komunikasi, 3) Kepemimpinan dan
Motivasi, 4) kepekaan lingkungan eksternal dan internal, dan 5) penguasaan
bidang subtansi organisasi. Alasan mengapa seorang administrator /
manajer harus mempunyai 5 kemampuan skill dan pengetahuan manejemen di atas
adalah:
1) penguasaan terhadap teori, prinsip-prinsip dan teknik
manajemen. Memang tidak seluruh teori, prinsip dan teknik dapat
dikuasai karena bidang ini sangat luas sekali. Namun dengan memanfaatkan teori,
prinsip-prinsip dan teknik manajemen sebagai
pedoman melakukan tindakan dalam
organisasi maka hal ini dapat menghindarkan pemborosan baik dana, energi maupun
waktu. Dengan mengusai teori, prinsip dan teknik manajemen besaran resiko juga
dapat diperhitungkan dan lebih diminimalisir melalui sebuah perencanaan
strategis.
2) penguasaan terhadap human relation dan komunikasi. Manusia merupakan bagian mutlak dalam suatu organisasi dan tugas
manajer adalah menggerakkan manusia tersebut untuk mencapai tujua organisasi. Karena manajer selalu berhubungan dengan
manusia, maka pengetahuan tentang manusia dan hubungan antar manusia tersebut
sangat diperlukan. Adanya perbedaan suku, budaya, ras akan mempengaruhi pola
manusia untuk berinteraksi. Sebagai seorang manajer pemahaman akan perbedaan
pola interaksi ini akan mempengaruhi kesuksesan dalam proses menajerial.
Kemampuan komunikasi juga hal yang penting untuk dimiliki seorang manajer.
Bagaimana pesan disampaikan kepada orang lain akan mempengaruhi pemahaman orang
tersebut. Pesan yang tidak jelas atau penyampaian yang tidak baik akan
mengaburkan isi pesan yang sesungguhnya yang muaranya akan menghambat
pelaksanaan tugas.
3) Kepemimpinan dan Motivasi, Kepemimpinan menurut stoner adalah suatu
proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok
anggota yang saling berhubungan tugasnya. Sebagai
seorang manajer kemampuan kepemimpinan dan motivasi tidak bisa dipisahkan. Seorang pemimpin harus mampu
menggerakkan anggotanya melalui kepemimpinan yang didalamnya ada proses
memotivasi. Seorang pemimpin harus tahu kebutuhan anggotanya sehingga ia mampu
memotivasi anggotanya untuk bisa diarahkan mencapai tujuan organisasi. Hal ini
penting karena keberhasilan suatu organisasi tidak diukur dari pemimpinnya tapi
akumulasi dari kinerja semua anggota dalam organisasi.
4) kepekaan lingkungan eksternal dan internal. Organisasi dituntut untuk selalu
bersikap tanggap dan adaptif, selalu mengikuti dan menyesuaikan diri dengan
keadaan lingkungannya (Handoko, 2003). Di suatu tempat yang sama, pengaruh
lingkungan yang berkembang akan menghasilkan efek yang berbeda-beda. Karenanya
kepekaan seorang manajer dalam menanggapi perubahan lingkungan internal dan eksternal
ini akan menetukan keberhasilan organisasi. Ketepatan pengambilan keputusan
terhadap perkembangan lingkungan akan berpengartuh kepada performa dan
eksistensi organisasi.
5) penguasaan bidang subtansi organisasi. Yang dimaksud substantif adalah bidang yang dirancang dengan lebih
khusus. Selain memiliki teori, prinsip, dan teknik yang universal, kemampuan
substantif yang lebih khusus terkait spesialisasi di bidang manajerialnya juga
harus dimiliki. Dalam kepolisian, kemampuan manajerial substantif harus
dimiliki guna memperoleh penguasaan bidang substansi organisasi. Dalam konteks organisasi Polri kemampuan ini meliputi : Manajemen Operasional (fungsi intel, lantas, reskrim, samapta,
polair, pol udara, pol satwa, brimob) dan Manajemen Pembinaan.
Komentar
Posting Komentar