Manajemen Dampak Lalu Lintas
Pengertian manajemen dampak lalu lintas
adalah suatu upaya manajemen untuk memperkirakan suatu besaran pergerakan arus
lalu lintas baik yang ditimbulkan (generated) maupun yang ditarik (attracted)
dalam kaitannya dengan besaran pembebanan jalan yang akan terjadi apabila pengembangan
tersebut telah di operasikan atau di buka untuk umum. Dari hasil identifikasi
demands LLAJ tersebut kemudian dijadikan sebagai bahan untuk mengambil
serangkaian kebijakan dan tindakan sehingga tercapai keseimbangan antara
demands and supply LLAJ yang bertujuan untuk mencapai keselamatan LLAJ,
lingkungan LLAJ yang mendukung dan pergerakan arus lalu lintas yang lancar.
Aplikasinya dalam menerapkan manajemen dampak
lingkungan ini dapat dilakukan melalui serangkaian proses yang dimulai dari:
Indentifikasi Kebutuhan Kajian
Kegiatan
identifikasi ini menyangkut demands and
supply LLAJ yang berhubungan dengan pengembangan lahan, antara lain: (1) Traffic
Demand (Permintaan Pergerakan Lalu Lintas) yang terdiri dari : Generated
Traffic, Attracted Traffic, Distribusi , Moda Angkutan , Route ; serta (2) Supply
(Fasilitas penunjang untuk
traffic demand) yang terdiri dari : Kecukupan fasilitas, Susunan external
akses, Susunan internal akses.
Identifikasi Karakteristik Pengembangan
Pengidentifikasian
karakteristik pengembangan ini sangat diperlukan untuk menentukan karakteristik
pergerakan arus lalu lintas pengunjung baik yang menggunakan kendaraan bermotor
maupun yang berjalan kaki. Karakteristik pengembangan ini menyangkut bidang Peruntukan,
Fungsi, Besaran, Kelas, Rancangan, Layout, Fasilitas, dan Kriteria pembangunan
(KDB =Koefisien Dasar Bangunan, KLB = Koefisien Lantai Bangunan, GFA = Gross
Floor Area)
Identifikasi Lokasi Pengembangan
Lokasi
mempunyai peranan sangat penting dalam kaitannya dengan aksesibiltas dan
tingkat mobilitas pengunjung baik yang datang maupun yang pergi. Tingkat
kedalaman melakukan kajian terhadap
lokasi akan berbeda beda. Daerah padat dan ramai seperti CBD harus di lakukan
kajian yang lebih mendalam di bandingkan dengan sub-urban atau rural areas.
Identifikasi Jaringan Jalan Dan Lalu Lintas
Peranan
terpenting didalam kajian dampak lalu lintas pengembangan lahan dan juga
tentunya dalam kaitannya dengan pemberian izin bangunan (IMB) adalah kondisi
jaringan jalan dan lalu lintas di sekitar lahan yang menjadi objek
pengembangan. Dalam hal jaringan jalan, harus diperhatikan bahwa objek
pengembangan berada pada kelas jalan yang mempunyai fungsi dan perananannya
sebagai distributor primer, distributor sekunder atau distributor lokal
termasuk didalamnya jalan-jalan penghubung lainnya yang ikut berperan sebagai
akses pergerakan yang ditimbulkan maupun ditarik oleh objek pengembangan
tersebut. Jalan-jalan yang ada akan membentuk suatu jaringan yang dapat
mencerminkan tingkat kemampuan jalan untuk mendistribusikan pergerakan arus
lalu lintas baik yang sudah ada maupun arus lalu lintas baru yang ditimbulkan
atau ditarik oleh objek pengembangan.
Komentar
Posting Komentar