Sistem Kepolisian Ideal di Indonesia
Sistem
kepolisian yang paling cocok di Indonesia adalah sistem kepolisian terpadu
dimana ada kombinasi antara sistem kepolisian terpusat dan sistem kepolisian
yang bersifat desentralisasi. Hal ini karena wilayah Indonesia yang sangat luas
dan empunyai karakteristik wilayah dan budaya yang beragam sehingga
mengharuskan organisasi kepolisian menjadi organisasi yang adaptif tergantung
pada kondisi masyarakat di sekitarnya. Di lain pihak, kondisi yang beragam ini
membutuhkan sebuah pemersatu sehingga keragaman ini tidak menjadi faktor yang
dapat mengancam keutuhan bangsa. Untuk itu paling tepat Indonesia menganut
sistem kepolisian terpadu yang tidak berbeda dengan sistem pemerintahan kita
dengan pembagian kekuasaan yang semi absolut. Yang dimaksud semi absolut ini
adalah pembagian kekuasaan dimana pemerintah mendistribusikan kewenangannya
kepada daerah namun beberapa bidang yang mendasar dikontrol oleh pemerintah
pusat. Pembagian kekuasaan ini atau yang lazim dengan sebutan otonomi daerah
tertulis dalam UU no 34 Tahun 2004 tentang otonomi daerah.
Dengan
memiliki sistem kepolisian terpadu diharapkan kepolisian Indonesia mempunyai
sebuah sistem yang lebih efektiv dan efisien karena pengawasan dilakukan oleh
pemerintah daerah dan pemerintah pusat namun juga mempunyai tingkat adaptivitas
yang tinggi terhadap daerahnya. Tingkat penyesuaian yang tinggi diperlukan oleh
kepolisian yang mempunyai karakter masyarakat seperti Indonesia yang memiliki
tingkat keragaman sosial yang tinggi. Sistem kepolisian terpadu ini juga
membantu pemenuhan tugas kepolisian karena dengan mempunyai sistem kelola
anggaran sendiri maka tindakan kepolisian dapat lebih fleksibel dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat akan polisi. Karena sistem kepolisian merupakan penjelmaan
sebuah kontrol sosial dari masyarakat, maka yang paling tepat adalah menjadikan
karakter sistem kepolisian yang sesuai dengan sistem sosial yang berlaku di
daerah tersebut. Tujuannya adalah agar nilai-nilai luhur yang terkandung dalam
sistem sosial tersebut dapat terjaga.
Dengan
keragaman yang ada itu, tentunya perlu pemersatu dan pengawasan sehingga sistem
pendistribusian wewenang itu dapat terkoordinir dengan baik. Masalah batas
kewenangan wilayah dapat dikomunikasikan oleh pemerintah pusat sehingga
koordinasi antar wilayah menjadi lancar. Selain itu dengan sistem pengawasan
pemerintah pusat maka perbantuan teknis dapat dilakukan ketika daerah menemui
kendala. Hal ini sangat penting mengingat wilayah Indonesia mempunyai karakter
demografi yang berbeda serta tingkat kemajuan pembangunan yang berbeda.
Komentar
Posting Komentar