Human Factors and Road Safety
Human Factors (faktor manusia) :
Expectancy :
perkiraan individu dalam menakar jarak, kecepatan, panjang jalan, lebar
jalan,dll.
Hysteric Effect:
merupakan efek-efek histerik yang disebabkan berbagai macam faktor. Terkadang
efek ini didapatkan dari meminum minuman keras dan obat-obatan.
Reaction Time :
ketrampilan reaksi pengemudi terhadap adanya objek yang ditemui selama
berkendara. Reaction time ini dapat diukur di klinik pengemudi. Kecepatan
reaksi pengemudi ini juga menentukan keselamatan berkendara.
Short term memory :
memori jangka pendek ini akan sangat berpengaruh kepada kemampuan kita
menerjemahkan rambu-rambu lalu lintas dan kondisi sekitar jalan. Semakin
kencang maka memori jangka pendek pengemudi dalam mengamati rambu dan kondisi
sekitar akan semakin menurun.
Visual characteristics / Karakter
pandangan:
visual field: Bentang pandangan saat
berkendara akan berpengaruh kepada apa yang dapat dilihat oleh pengemudi. Pada
orang Indonesia walaupun tidak kita sadari bentang pandang wilayah kiri
pengemudi lebih besar dari bentang pandang sebelah kanan.
Eye Head dan movement: gerakan mata dan
kepala berpengaruh terhadap cara berkendara. Misalkan ketika orang dapat
melihat spion atau tidak berpengaruh terhadap kewaspadaan dan responnya
terhadap keberadaan kendaraan sekitarnya.
Illumination/glare: jumlah cahaya akan
mempengaruhi pandangan sehingga berpengaruh kepada cara berkendara pengemudi.
Apabila jalanan terlalu gelap maka pengemudi akan sulit untuk meihat jalan dan
apabila terlalu silau akibat cahaya lampu mobil yang berlawanan arah akan
menyebabkan pandangan juga tidak terlihat.
Color Defective: orang yang tidak bisa
membedakan warna (buta warna) tidak layak untuk mengemudi kendaraan karena
tidak dapat membedakan rambu lalu lintas juga batas antara badan
jalan, marka jalan dan bahu jalan yang dapat mengakibatkan kerawanan dalam
berkendara.
Information need / rambu
informasi harus memenuhi syarat:
Conspicuity (must be seen) : bahwa
rambu-rambu harus dapat terlihat oleh pengendara, rambu harus terjaga dari
halangan-halangan seperti tertutup pohon sehingga dapat terbaca dengan baik
oleh pengendara
Legibility (readable) : Dalam membuat sebuah
rambu harus dipertimbangkan aspek penempatannya, besarnya huruf, warna,
sehingga pengendara kendaraan dapat melihat dan memahaminya sehingga pesannya
tersampaikan. Contohnya dengan memperhitungkan kecepatan rata-rata pengendara
kita harus membuat tulisan rambu yang cukup besar sehingga rambu tersebut dapat
terbaca oleh pengendara.
Comprehension (must be understood): Dalam
membuat rambu lalu lintas harus dapat dipahami oleh semua orang, menggunakan
bahasa yang lazim digunakan dan dimengerti oleh masyarakat.
Validity (perceived to be true): kevalidan
dari rambu itu harus diperhatikan, apabila rambu-rambu yang dulu pernah
dipasang dinilai sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini maka diperlukan
penyesuaian sehingga masyarakat tidak bingung.
Delination (vehicle on the track) : penggambaran
rambu harus dapat dilihat oleh pengemudi yang berada di jalan , terkait dengan
jarak rambu ke jalan.
Komentar
Posting Komentar