RESENSI BUKU : LESSONS IN MILITARY LEADERSHIP Robert T. Kiyokasi
sumber : www.richdad.com |
Perang dan bisnis adalah sesuatu yang mirip,
keduanya adalah suatu kondisi yang berbahaya. Karenanya kepemimpinan yang
diterapkan dalam militer dapat juga dimanfaatkan dalam menangani sebuah
perusahaan bisnis atau organisasi lainnya. Ada beberapa prinsip kepemimpinan
dalam militer yang dapat dijadikan sebagai bahan pengetahuan dalam kepemimpinan
secara umum:
8 Pelajaran dari Military Leadership
1. Leaders Are Role Models
Kepemimpinan berarti dapat menjadi seseorang
yang menjadi panutan bagi anggotanya. Kepemimpinan tidak hanya didapatkan di
dalam buku namun kepimpinan harus diterapkan sembari kita terus belajar untuk
meningkatkan kemampuan tersebut.
Ada yang disebut sebagai Business-Investor
tringle (B-I Trinangle) yang merupakan faktor yang berpengaruh dalam bisnis.
Apabila sebuah bisnis gagal maka itu akibat kelemahan salah satu faktor
tersebut. Sekolah tradisional mengajarkan 5 faktor dan militer akademi
berfokus pada 3 faktior. Jika digabung 8
faktor itu antara lain:
Fokus sekolah tradisional:
·
Produk: Banyak orang berfikiran
bahwa produk adalah yang terpenting dari proses bisnis, namun sebenarnya produk
hanya sebagian kecil dari banyak faktor lainnya.
·
Legal: Pengacara dan legal
officer sangat penting untuk melindungi perusahaan dan produk.
·
Sistem: Perusahaan bisnis terdiri
dari kumpulan subsistem yang saling berinteraksi. Untuk hasil maksimal setiap
organisasi butuh orang-orang yang ahli dalam bidangnya untuk mengoperasikan
sistem tersebut.
·
Komunikasi: Apabila komunikasi
antar komponen organisasi terganggu maka begitu juga performa organisasinya.
·
Cash Flow: Sebuah organisasi
harus mempunyai alur keuangan yang akurat.
Fokus Akademi Militer :
·
Misi : Misi adalah sebuah entitas
spiritual. Misi adalah kunci dari eksistensi sebuah organisasi.
·
Tim : Tim merepresentasikan
kekuatan. Semakin kuat dan bersatunya tim maka mereka akan semakin kuat.
·
Kepemimpinan: Kepemimpinan adalah
sebuah panutan. Kepemimpinan diperoleh dari kepercayaan, respek, pengalaman dan
kompetensi.
Dalam sebuah kelompok setiap orang ingin
keberadaannya terlihat oleh atasannya. Ada dua cara untuk meraih perhatian itu
yaitu menampilkan kemampuan terbaik setiap hari kemudian tampil berprestasi atau menjadi beban yang
kemudian akan disingkirkan. Pemimpin itu dipuja dan juga diharapkan memiliki
standar yang tinggi, namun juga senada dengan harapan untuk melihat pemimpin
itu jatuh sehingga kompetitor dapat mengisi posisinya. Pemimpin itu dihasilkan
dari contoh perilaku, bukan dari ketakutan atau paksaan. Kepemimpinan dapat
diperoleh namun tidak dapat diberikan.
2. Are You A Leader or a Looner
Sekolah tradisional mengajari muridnya untuk
menjadi ahli yang bekerja sendiri, namun sekolah akademi militer mengajari
muridnya untuk menjadi pemimpin dari tim. Salah satu alasan mengapa
enterpreneur semakin sedikit adalah karena orang lebih memilih untuk menjadi
"lone wolf" daripada seorang pemimpina dikarenakan mereka harus
berhadapa dengan banyak orang dengan berbagai sifat. Untuk mengembangkan usaha
maka orang harus mempunyai kemampuan untuk berhadapan dengan orang lain yang
lebih banyak. Kondisi itu membutuhkan kemampuan seorang pemimpin.
Cashflow Quadrant adalah suatu diagram atau parameter yang digunakan untuk
mengetahui bagaimana keadaan kita saat ini. Apakah kita sebagai pekerja,
pemilik atau pun sebagai investor.
Kuadrant ini berisi:
sumber : financialgoal.eu |
E untuk employee (pegawai)
S untuk self – employee (pekerja lepas)
B untuk business owner (pemilik usaha)
I untuk investor (penanam modal)
Seorang B dan I dapat meninggalkan bisnisnya
dalam waktu yang relatif lama karena aset-lah yang bekerja untuknya sedangkan E
dan S tidak dapat meninggalkan bisnisnya dalam waktu yang lama karena mereka
bekerja untuk sistem dan aset tidak bekerja untuk mereka.
SEORANG ”E”
Kita ambil contoh yang pada umumnya terjadi
di masyarakat, yaitu seorang karyawan perusahaan. Apabila seorang karyawan
perusahaan tidak dapat bekerja karena alasan sakit atau usia lanjut, maka
seorang karyawan tadi tidak akan mendapatkan uang / gaji mereka yang berasal
dari perusahaan.
SEORANG ”S”
Mari kita ambil contoh seorang dokter
praktek.
Apabila seorang dokter tidak praktek karena
alasan kesehatan, usia lanjut, atau karena adanya bencana yang mengakibatkan
seorang dokter tidak bisa membuka prakteknya, maka dokter tersebut tidak akan
mendapatkan penghasilan.
SEORANG ”B”
Mari kita ambil contoh seorang pemilik
waralaba Pizza Hut.
Apabila pemilik waralaba tersebut ingin
berlibur ke luar negeri selama satu bulan hingga beberapa tahun, maka bisnisnya
akan tetap berjalan dan menghasilkan uang karena telah memilik sistem yang
telah terbukti dapat berjalan dengan sistem yang ada dan karyawannya.
SEORANG ”I”
Contoh I adalah seorang investor atau
pemegang saham.
Sama seperti seorang ”B”, yaitu ketika
seorang investor ingin meninggalkan bisnisnya dalam waktu yang lama, maka
bisnisnya tetap dapat berjalan karena aset-lah yang bekerja untuknya.
Dengan memahami Cashlow Quadrant di atas maka
kita dapat mengetahui dimana posisi kita dan apa untukng ruginya. Apakah lebih
baik menjadi "lone wolf" atau bertransformasi menjadi pemimpin yang
lebih mempunyai banyak manfaat.
3. Discipline Delivers A Higher Quality Of Life
Meningkatkan level kehidupan seseorang
membutuhkan kedisiplinan. Untuk bergerak dari zona nyaman dan bergerak ke level
selanjutnya selain dibutuhkan niat juga dibutuhkan kedisiplinan. Perubahan itu
terkadang membutuhkan pengorbanan untuk masuk ke kondisi yang tidak nyaman,
belajar hal barum bertemu orang-orang baru, dan bertransformasi menjadi orang
yang lebih baik. Namun kehidupan seseorang tidak akan meningkat sebelum orang
itu sendiri meningkatkan kualitas dirinya.
Semakin besar kekuasaan yang diemban maka ada
3 faktor yang harus juga ditingkatkan sehingga kekuasaan/sumber daya itu dapat
terjaga dengan baik. Faktor itu antara lain knowledge, control, dan
responsibility. Sumber daya yang besar menuntut dimilikinya pengetahuan yang
lebih, standar yang lebih tinggi, dan kemampuan kontrol tingkat tinggi untuk
menempatkan tanggung jawab di pundak seorang pemimpin dan menjaganya dengan
baik.
Robert Kiyosaki menyebut ada Four Cornerstones of Disciplines yang
merupakan faktor internal dari kepribadian seorang pemimpin yang menentukan
keberhasilannya. Faktor itu adalah mental, fisik, emosi, dan spiritual. Untuk
meningkatkan kualitas hidup seseorang maka orang itu harus mempunya kekuatan
mental, fisik, emosi, dan spiritual. Jika seseorang tidak mampu untuk meningkatkan
kualitas hidupnya maka ada kemungkinan salah satu atau lebih dari 4 faktor
tersebut dalam kondisi yang lemah. Butuh kekuatan dan disiplin untuk merubah 4
faktor tersebut menjadi sebuah modal kuat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Tanpa disiplin 4 faktor tersebut justru dapat menjadi kelemahan dan penghambat
seseorang untuk maju.
Seorang enterpreneur harus dapat meningkatkan
kekuatan 4 faktor tersebut. Seorang enterpreneur harus bisa menguatkan
ketakutan emosional misalnya siap untuk menghadapi ketakutan laba yang tidak
pasti, kemampuan untuk menerima resiko yang ada, dan terus beroperasi ketika
modal sudah habis sekalipun. Kekuatan mental yang kuat dibutuhkan khususnya
pada saat orang tersebut melakukan kesalahan, mental yang baik diperluka untuk
segera bangkit dan belajar dari kesalahan tersebut. Kemampuan fisik harus siap
untuk selalu bekerja tanpa henti sepanjang tahun. Dan yang paling penting
adalah kemampuan spiritual dalam menghadapi krisis hukum, etika, dan moral yang
sering ditemui dalam perjalanan melakukan pekerjaan.
Robert Kiyosaki yakin bahwa semua manusia
mempunyai kekuatan luar biasa yang masi terpendam dalam dirinya. Salah satu
cara untuk melepaskannya adalah melalui disiplin terhadap diri. Disiplin untuk
memaksimalkan kekuatan mental, fisik, emosi dan spiritual diri.
4. The Power of Respect
Singa dikenal sebagai raja hutan. Singa
dikenal karena kekuatannya yang menakutkan dan diakui atas kekuatannya.
Walaupun seekor singa sangat menakutkan, namun mereka tetap berburu secara
berkelompok dengan singa jantan sebagai pemimpinnya yang dihormati. Dalam
perang, respek lebih penting dari pangkat. Respek sangatlah penting untuk
kepentingan pribadi dan organisasi. Dalam perang, komandan yang tidak
mendapatkan respek dari bawahannya banyak yang meninggal dalam perang, sering
mereka tertembak peluru dari belakang. Respek adalah sesuatu yang harus
diberikan sebelum respek itu diterima, bukan sebaliknya. Bentuk respek atau
penghormatan sangat penting bagi pemimpin dan kepemimpinannya dalam organisasi.
Kunci untuk memperoleh respek dari anggota
adalah ABC (always be caring) dan communication. Perhatian kepada anggota
sangatlah penting dalam perang. Perhatian dari atasan menyebabkan anggota akan
merespon segala perintah baik dalam keadaan susah sekalipun asalkan mereka tau misi
itu untuk kebaikan mereka sendiri. Dalam militer perhatian ditujukan kepada :
misi, tim, dan individu. Komunikasi adalah hal berikutnya yang menumbuhkan
respek dari anggota ke pemimpinnya. Semakin baik kemampuan komunikasi seorang pemimpin maka semakin kuat juga
organisasi yang dipimpinnya. Peran komunikasi disini adalah menyatukann banyak
komponen berbeda yang ada dalam suatu organisasi. Terkadang perbedaan fungsi
operasional membuat jarak dan gap dalam komunikasi. Tugas yang wajib dilakukan
oleh seorang pemimpin adalah menyatukan semua fungsi tersebut dan membawanya
untuk mencapai tujuan organisasi. Semua itu tidak dapat dilakukan tanpa adanya
kemampuan komunikasi yang baik. Tanpa komunikasi yang baik dengan siapapun baik
atasan, rekan, dan bawahan maka respek tidak dapat diperoleh karena tidak
adanya ikatan antar individu.
5. The Need for Speed
Ketika kita makan di restoran, tentunya kita
menginginkan pelayanan yang cepat daripa yang lambat. Hal ini sama dengan
performa sebuah organisasi. Kecepatan sebuah organisasi harus tepat sehingga
nilai dari organisasi itu sendiri dapat meningkat. Robert Kiyosaki membagi
kecepatan organisasi menjadi 4 jenis, antara lain: angular speed, process
speed, pocket speed, dan greadient speed.
a.
Angular speed: Kecepatan
ini bagaikan kecepatan gravitasi matahari kepada planet-planet yang
mengitarinya. Poinnya adalah bahwa sebuah organisasi tidak akan dapat maju
apabila inti dari organisasi itu sendiri lemah. Dalam bisnis ada 5 faktor yang
menjadi inti dari dari bisnis (produk, legal, sistem, komunikasi, alur
keuangan).Kelemahan dalam salah satu faktornya dapat menjadi awal kehancuran
dari sebuah organisasi.
b.
Process Speed. Poin
penting dari jenis kecepatan ini adalah semakin lambat kecepatan sebuah perusahaan
maka semakin sedikit pula keuntungan yang didapat. Karenanya kecepatan dalam
proses kerja sangatlah penting bagi organisasi dan komponen kepemimpinan.
c.
Pocket Speed. Ini adalah
kecepatan untuk memukul target dalam waktu dan saat yang tepat. Artinya adalah
meyelesaika pekerjaan dengan tepat waktu sesuai dengan perencanaan. Bayangkan
apabila kita tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waku, tentunya
hal itu akan membawa penilaian buruk bagi kredibilitas kerja kita.
Keterlambatan itu akan membawa kegagalan bagi tim untuk mencapai tujuan
pelaksanaan tugas.
d.
Gradient Speed adalah
kecepatan seseorang untuk belajar terhadap pengetahuan baru. Kemampuan
seseorang untuk belajar berbeda satu dengan yang lainnya, itu adalah hal yang
wajar. Sebagai seorang pemimpin tugas kita adalah mengontrol agar kecepatan
belajar seluruh tim sejalan antara satu dan yang lainnya.
6. Unite to Win & Divide to Conquer
Dalam akademi militer, taruna dididik untuk
bersatu dan membagi pekerjaan untuk menang. Ini bukan berarti satu bagian lebih
penting dari bagian yang lainnya. Perlu adanya pembagian tugas sesuai dengan
skill masing-masing namun tetap terikat dalam satu kesatuan tim. Hal ini berbeda
dengan yang diajarkan kepada siswa di sekolah. Mereka diajarkan untuk menjadi
yang terbaik dan terpandai di dalam kelas namun mereka tidak diajarkan
pentingnya kerjasama dalam tim untuk mencapai tujuan. Akibatnya mereka berusaha
untuk tampil sebagai individu sehingga kelak mereka akan dapat kesempatan
promosi dan jabatan yang lebih.
Mempersatukan orang dan membuat tim
membutuhkan kemampuan kepemimpinan. Mempersatukan orang berarti meminta orang
untuk bergabung dalam grup yang lebih besar, berfokus kepada tujuan yang lebih
tinggi, sering untuk mengorbankan kepentingan pribadi, dan identitas pribadi.
Membuat orang untuk bekerja dengan mengorbankan kepentingan pribadinya adalah
tugas paling berat yang harus dilakukan seorang pemimpin, terutama apabila pemimpin
tersebut bertujuan untuk mengear kepentingan pribadinya. Untuk menjadikan
kesatuan tim maka seseorang harus mengesampingkan gengsinya dan sikap
individualitasnya, sehingga dapat bekerja mengejar tujuan bersama yang lebih
tinggi. Seseorang yang ingin bekerja menggunakan caranya sendiri akan membuat
organisasi dalam keadaan bahaya.
Cara pemimpin memperoleh kesatuan/kebersamaan
tim adalah melalui respek. Sikap saling menghargai ini akan membawa sebuah
ikatan antar pribadi yang menjadikannya bagian dari satu kelompok. Tanpa adanya
respek maka hubungan interpersoal yang kuat tidak akan terjadi. Semakin kuat
kemampuan seorang pemimpin untuk berkomunikasi dengan anggotanya maka semakin
kuat organisasi itu berjalan.
7. Leaders Are Teacher.
Pemimpin
adalah guru. Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang selalu
mengembangkan bawahannya agar mempunyai kualitas pemimpin yang sama bahkan
lebih. Namun sebelum mengajarkan tentang kepemimpinan , seorang pemimpin itu
harus mempunyai kemampuan dan untuk memperolehnya harus melalui sikap disiplin
yang ketat.
Ada 2 tipe
sakit yang akan dirasakan seseorang dalam berorganisasi dan berkarier yaitu
sakit karena berdisiplin dan sakit karena penyesalan. Sakit karena disiplin ini
hanya bersifat sementara dan berakibat baik, sedangkan sakit karena penyesalan
itu bersifat permanen dan berakibat kurang baik. Sebagai contohnya orang selalu
malas untuk berolahraga karena olahraga itu membuat lelah, akhirnya dia
menyesal karena badannya gendut dan tidak sehat. Berbeda dengan orang yang
menyempatkan waktu selama 30 menit setiap hari untuk berorlahraga, memang
mereka merasakan lelah selama 30 menit namun yang mereka dapatkan adalah badan
ideal serta kesehatan dalam waktu lama. Kebanyakan orang mengesampingkan /
enggan untuk bersusah-susah selama 30 menit dan lebih memilih untuk menerima
kondisi buruk yang lama. Itu karena di dalam diri mereka tidak ada disiplin.
Disiplin
sangat membantu Robert Kiyosaki dalam menjalan hidupnya sebagai seorang
pebisnis. Disiplin membantunya menghadapi ketakutan dan kemalasan melakukan
sesuatu yang seharusnya dilakukan. Di dalam bisnis seseorang harus melakukan
sesuatu yang wajib untuk dilakukan walapun hal itu sangat mereka benci.
Kembali ke
poin awal, sebagai seorang guru yang baik pemimpin harus lebih banyak
menggunakan indera pendengeran dan penglihatannya daripada mulutnya. Artinya
bahwa akan lebih baik bagi seorang pemimpin apabila kita lebih memahami
pembicaraan lawan bicara daripada kita yang lebih banyak bicara. Dengan
mendengarkan dan mengamati maka akan banyak informasi yang didapatkan sehingga
menambah pengetahuan yang dimiliki. Sebagai seorang pemimpin merupakan sebuah
kewajiban untuk menambah pengetahuan dan kualitas diri. Seseorang yang
berbicara banyak akan gagal memperoleh pengetahuan yang didapatnya dari
mendengar. Pemimpin akan lebih bertanya daripada berbicara, karena dengan
bertanya mereka akan dapat mempunyai lebih banyak kesempatan untuk
memperhatikan dan belajar. Pemimpin tidak perlu menunjukkan kehebatannya dengan
ucapan, namun melalui perbuatan dan sikap yang dapat dicontoh. Pemimpin
hendaknya berbicara di saat dan waktu yang tepat.
Untuk dapat
merubah kehidupan kita harus dapat merubah kualitas diri sendiri. Caranya
adalah dengan merubah perilaku kita sehari-hari. Perilaku orang kaya, menengah,
dan miskin akan berbeda. Orang miskin tidak akan dapat menjadi orang kaya
apabila mereka tidak merubah sikapnya. Merubah sikap memerlukan perubahan
secara mental, emosional, fisik, dan spiritual. Belajar dan membaca akan
menambah pengetahuan kita, namun untuk merubah sikap perlu lebih dari itu.
DIperlukan praktek dan pengulangan sehingga pengetahuan itu menjadi kebiasaan.
8. Leadership is One Big Sales
Pemimpin
yang telah merubah dunia merupakan seorang salesman yang hebat. Barack Obama
dalam memenangkan pemilu Amerika Serikat tahun 2008 karena Obama merupakan
marketing yang hebat dan mempunyai tim marketing yang hebat di belakangnya.
Obama adalah presiden pertama yang memenangkan pemilu AS melalui media
internet. Dalam bisnis, pucuk pimpinan bisnis adalah seorang marketing. Jika
mereka berhenti menjadi marketing maka mereka berhenti menjadi bisnis leader.
Dalam hidup, orang sukses aka lebih banyak memasarkan daripada orang yang tidak
sukses. Mereka yang paling banyak menjual akan menjadi pemimpin dalam
bidangnya.
Kepemimpinann
itu lebih dari sekedar mengatakan hal yang benar dan memberikan perintah. Ini
adalah tentang mendapakan respek dari anggota yang dipimpin. Hanya karena
memperoleh jabatan belum tentu seseorang mendapatkan respek dari bawahannya.
Kepemimpinan adalah sebuah proses marketing karena orang tidak akan serta merta
mengikuti perintah. Orang akan mengikuti seseorang yang dianggapnya. Ada tiga
komponen komunikasi yang mempengaruhi efeknya:
a.
Ucapan. Ucapan adalah faktor yang
paling tidak penting dari komunikasi.
Ucapan akan menjadi penting setelah mengikuti 2 komponen komunikasi lainnya.
b.
Tone, timber, dan tempo.
Penekanan, corak suara, dan tempo akan mempengaruhi persepsi komunikan.
Komunikator yang baik akan menggunakan beberapa variasi emosional penekanan dalam
komunikasinya karena hal itu akan
menimbulkan efek perhatian yang lebih dari pendengar.
c.
Tempo. Kecepatan dalam
menyampaikan pesan akan mempengaruhi penerimaan komunikan menangkap arti pesan
yang dimaksud.
Selain komunikasi,
penampilan kita juga mempegaruhi afeksi dari orang-orang yang bertemu dengan
kita. Sering kita melihat seseorang wanita berpakaian rapi dan menarik sehingga
kita akan senang berada di dekatnya. Kita tidak akan memperhatikan apa yang
diucapkan karena penampilannya sudah berkata kepada kita. Ini merupakan salah
satu contoh sederhana bagaimana penampilan mempunyai arti yang besar dalam
komunikasi non verbal. Komunikasi visual jika ditambahkan dengan komunikasi
verbal yang hebat maka akan menimbulkan efek yang lebih besar. Karenanya ketika
seseorang ingin tampil di publik hendaknya mereka memperhatikan penampilannya
sehingga penampilannya akan berbicara secara otomatis kepada audience yang
melihatnya.
Untuk
mengecek komunikasi yang disampaikan, kita dapat melihatnya melalui respon yang
didapat dari audience. Komunikasi yang sebenarnya adalah respon yang didapat.
Dengan kata lain bukan materi yang disampaikan tetapi respon yang didapatlah
yang menjadi tolak ukur sebuah komunikasi. Pemimpin adalah seseorang yang
mengembangkan kemampuannya untuk mendapatkan respon yang mereka inginkan.
Komentar
Posting Komentar