Teori Analisis SWOT


Teori SWOT (Strengths- Weaknesses- Opportunities- Threats) menurut Wheelen dan Hunger (2012: 16) merupakan sebuah langkah untuk dapat mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi. Lingkungan eksternal berisi variabel peluang dan ancaman (oppoturnities and threats) yang berada di luar organisasi dan bukan merupakan hal yang dapat dikontrol oleh pimpinan organisasi dalam jangka waktu dekat. Lingkungan internal organisasi terdiri dari variabel kekuatan dan kelemahan (strenghts and weaknesses) yang berada dalam tubuh organisasi itu sendiri dan biasanya tidak dalam kontrol pimpinan organisasi dalam waktu dekat. Yang termasuk dalam variabel ini adalah struktur, budaya, dan sumber daya organisasi.
Heinz Weihrich (1982) menjelaskan bahwa matriks SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) adalah sebuah alat yang sangat penting dalam membantu manajer untuk mengembangkan empat strategi : strategi SO (strengths-opportunities), strategi WO (weaknesses-opportunities), strategi ST (strengths-threats), dan strategi WT (weaknesses-threats).  Lebih lanjut Fred R. David (2011: 178) menjelaskan bahwa mencocokkan faktor internal dan eksternal adalah hal yang paling sulit dalam membuat matriks SWOT karena membutuhkan penilaian yang baik.
Strategi SO menggunakan kekuatan internal yang dimiliki untuk mengambil manfaat dari peluang lingkungan yang ada. Semua manajer pasti ingin organisasinya dapat memanfaatkan dengan baik peluang yang ada dengan menggunakan kemampuan yang dimiliki. Organisasi pada umumnya akan berusaha memenuhi strategi WO, ST, atau WT untuk menciptakan situasi dimana mereka dapat menerapkan strategi SO. Ketika sebuah organisasi mempunyai kelemahan utama, maka organisasi tersebut akan berusaha mengatasinya dan membuatnya menjadi lebih kuat. Begitu juga ketika organisasi menghadapi ancaman yang besar, maka sebuah organisasi akan menghindarinya dan berkonsentrasi kepada peluang.
Strategi WO bertujuan untuk meningkatkan kelemahan internal dengan mengambil manfaat dari peluang yang ada. Terkadang organisasi menemukan sebuah peluang, namun kelemahan organisasi mencegah untuk dapat memanfaatkan peluang tersebut. Contohnya adalah ketika Polres mengetahui identitas dan lokasi pelaku penipuan, namun karena jarak yang jauh dan kurangnya biaya pelaku menjadi tidak dapat ditangkap. Salah satu strategi WO yang dapat diterapkan adalah dengan meminta bantuan kepada Polres di lokasi pelaku kejahatan untuk membantu melakukan penangkapan terhadap pelaku tersebut. Dengan begitu peluang untuk menangkap pelaku kejahatan tetap dapat dimanfaatkan.
Strategi ST menggunakan kekuatan organisasi untuk mengurangi dampak dari ancaman yang berasal dari luar organisasi. Ini bukan berarti sebuah organisasi yang kuat harus selalu bertemu dengan ancaman secara langsung. Contoh strategi ini adalah penggunaan undang-undang pencucian uang (strenghts) untuk mengembalikan kerugian negara yang ditimbulkan akibat tindak pidana korupsi (threats). Korupsi merupakan sebuah ancaman yang menghambat pembangunan nasional serta merugikan keuangan negara.
Strategi WT adalah sebuah strategi bertahan untuk mengurangi kelemahan dan menghindari ancaman yang berasal dari luar lingkungan organisasi. Sebuah organisasi yang menghadapi banyak ancaman dari lingkungan luar dan memiliki banyak kelemahan mungkin berada dalam posisi yang tidak pasti. Pada kenyataannya organisasi tersebut harus berjuang untuk bertahan dan tetap eksis dalam sebuah lingkungan organisasi.
Gambar 2.4  Matriks SWOT
 
Sumber : David, Fred R. 2011. Strategic Management: Concepts and Cases,13th ed, New Jersey: Prentice Hall.

Fred R. David (2011: 179) kemudian menjelaskan delapan langkah dalam menyusun matriks SWOT:
1.    Identifikasi peluang eksternal organisasi.
2.    Identifikasi ancaman eksternal organisasi.
3.    Identifikasi kekuatan internal organisasi.
4.    Identifikasi kelemahan internal organisasi.
5.    Cocokkan kekuatan internal dan peluang eksternal kemudian catat hasilnya sebagai strategi SO dalam kolom yang sesuai.
6.    Cocokkan kelemahan internal dan peluang eksternal kemudian catat hasilnya sebagai strategi WO dalam kolom yang sesuai.
7.    Cocokkan kekuatan internal dan ancaman eksternal kemudian catat hasilnya sebagai strategi ST dalam kolom yang sesuai.

8.    Cocokkan kelemahan internal dan ancaman eksternal kemudian catat hasilnya sebagai strategi WT dalam kolom yang sesuai.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer